Laman

Selasa, 26 Mei 2009

Perjuangan Extraparlementer

Seiring berjalannya iklim Reformasi di negeri Indonesia semakin pula lahir fenomena-fenomena sosial politik yang semakin tak jelas warnanya, yel-yel perubahan atas nama demokrasi semakin membuat terpuruk negeri ini,tak ada perjuangan kepentingan rakyat yang ada hanyalah perjuangan kepentingan kekuasaan yang mengeksploitasi derita rakyat, negeri ini pun mulai sarat dengan munculnya permasalahan yang baru terjebak dalam sebuah sistem yang melahirkan kasta-kasta sosial.

Melihat proses demokrasi yang berjalan di indonesia terlihat rakyat sudah muak dengan perjuangan para pejuang intraparlement yang mengklaim dirinya membawa misi kerakyatan di lembaga dewan rakyat, hal ini terlihat pada proses Pilkada dengan tingginya angka golput. Sebaliknya rakyat lebih antusias terhadap para pejuang extraparlement dengan turun kejalan-jalan menggalang opini menuntut perubahan mutlak.

Hal ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut munculnya perjuangan extraparlement yang tak jelas arahannya yang seringkali dipelopori oleh kalangan pelajar idealis prematur bisa menjadi bom waktu. Tak dapat dinafikan konspirasi-konspirasi asing seringkali menjadi konseptor dalam menciptakan iklim tidak kondusif dinegeri ini, pada realitasnya kalangan pelajar yang diklaim sebagai intelektual muda sebagian hanyalah konsumen dari hasil ide-ide pemahaman inteletual asing.

Indonesia adalah negeri dengan penduduk mayoritas muslim, tak layak mereka menganut ide-ide pemahaman di luar koridor aturan agamanya untuk mengatur negeri ini, mereka adalah tuan rumah atas negeri ini, dan walaupun sebagian dari kalangan muslim sudah terpengaruh dengan ide-ide asing tapi hakikatnya mereka tak bisa menolak fitrah keimanannya untuk menolak ditegakan nya Islam di negeri mereka sebagai agama ideologies, terkecuali mereka telah keluar dari islam secara tidak langsung dengan menolak ide-ide islam.

Pertanyanya sekarang adalah apakah kaum muslim mau mencoba di tegakannya aturan islam secara sempurna dinegeri ini yang belum pernah dicoba dan diberi kesempatan padahal mereka adalah tuan rumah dinegeri mereka sendiri?, dalam hal ini perlu penyadaran kepada kaum muslim apakah ia dari kalangan birokrasi, militer dan khususnya kepada pengusa negeri ini yang berstatus muslim. Sampai kapanpun Indonesia tidak akan bisa berdemokrasi karena masih banyak disebagian rakyat mereka yang paham akan kesadaran untuk menegakan aturan Tuhan. Dan demokrasi tidak akan pernah sanggup mensejahterakan rakyat dan menciptakan peradaban manusia yang luhur sebaliknya demokrasi hanya menghasilkan kesengsaraan, kebobrokan sosial moral, ketidakadilan sosial yang tak ada hentinya..,, ,,,Salam para pecinta Tuhan .